04 April 2015

Review : Sword Art Online


Type : Anime ( TV )
 Judul Lain : S.A.O., SAO
Japanese :  ソードアート・オンライン
Episodes : 25
Genre : Action, Adventure, Fantasy, Game, Romance, Shounnen
Rating : PG-13 - Teens 13 or older
Manga : Sword Art Online, Sword Art Online : Progressive
Side Episodes : Sword Art Online : Sword Art Offline, Sword Art Online : Extra Edition
Sequel : Sword Art Online II



Dalam Sword Art Online ( SAO ), akan ada saatnya dimana dunia game mengenal sebuah Virtual Reality Massive Multiplayer Online Role-Playing Game atau VRMMORPG, dimana pemain game RPG dapat bermain secara langsung dalam dunia permainannya, dan salah satu game yang sedang menjadi trend di saat itu bernama Sword Art Online. Dengan alat yang disebut Nerve Gear, SAO dapat dimainkan. 

Namun, permainan ini dimulai ketika Kayaba Akihito, creator game ini, membuat beribu-ribu pemainnya yang sudah log in tidak dapat log out dan terjebak di dalamnya. Untuk dapat keluar dari game ini mereka dituntut untuk menyelesaikan game hingga ke final. Dan apabila mereka meninggal di dunia game ini, mereka juga dipastikan akan meninggal di dunia nyata. Di antara pemain-pemain tersebut, termasuk juga Kirigaya Kazuto yang log in dengan nama Kirito.

STORY
Point : 6/10

Buat saya, yang menarik dari SAO adalah ide ceritanya. Bayangkan bagaimana ketika seorang gamer terjebak di dalam game yang ia mainkan. Ia dituntut untuk menjadi kuat, agar ia tetap bisa hidup meskipun hanya di dalam dunia permainan. Karena jika ia terbunuh di dunia itu, ia juga mati di dunia nyata. Well, untuk saya yang juga gamer, cerita ini sangat menarik. Membuat saya dibuat ikut berpikir apabila saya sendiri berada di dunia yang sama dengan Kirito. Apa yang akan saya lakukan agar saya bisa bertahan hidup? Sejauh mana saya bisa bertahan hidup dalam game yang saya sendiri mainkan? 

Ide cerita, dapet. Konflik, dapet. Ketegangan juga dapet. Yang kurang justru di jalannya cerita. Di 2 ( atau 3 kalau saya ga salah ) episode awal, SAO diceritakan pas di jalurnya. Bagaimana Kayaba, si pembuat game membuat semua pemain SAO panik dengan menjebak mereka di dunia yang ia buat. Bagaimana Kirito tiba-tiba terjebak di dalam dunia virtual, lalu ia harus merencanakan taktik permainannya agar ia dapat bertahan hidup. Dan bagaimana para pemain mulai membiasakan diri hidup di dalam dunia permainan. Semua masih bisa dinikmati pas pada porsinya. Ketegangan yang diciptakan juga terasa gregetnya. Belum lagi penonton seperti diajak berpikir liar ikut dalam cerita. Saya bahkan ingin segera menonton episode selanjutnya. 

Sayangnya, selepas itu, SAO justru terkesan up and down. Kadang berasa bersemangat, kadang berasa loyo. Cerita yang dibawakan juga seperti ga nyambung 1 dengan yang lainnya. Ada beberapa episode kita seperti dipaksa untuk menerima cerita yang ada tanpa diberikan interlude atau pengenalan sebelumnya. Misalnya tiba-tiba saja kita sudah dihadapkan pada cerita Kirito bergabung dengan team terdepan yang bertugas membersihkan jalan untuk mereka yang tidak sanggup menyelesaikan dungeon. Atau ketika Asuna bergabung dengan Guild Knights of Blood dan menjadi "dekat" dengan Kirito. Tidak ada scene yang menjelaskan ini, atau semacam narasi. Tau-tau cerita ini sudah muncul di awal episode. Buat saya menonton SAO seperti berada di dalam kereta api yang sedang berjalan, dan saya sedang berusaha melihat objek yang bergerak cepat. Melelahkan dan membingungkan!

Yang saya herankan justru adalah kisah cinta Kirito dan Asuna. Di bagian-bagian inilah adegan mereka seperti mendapatkan perhatian penuh. Bahkan untuk ini mereka memberikan 2 episode full yang bercerita hanya tentang kehidupan Kirito dan Asuna setelah menikah di dunia virtual mereka. 2 episode tanpa ada hubungannya dengan episode penting pembangun cerita SAO lainnya, begitu juga dengan cerita dan karakter-karakter tambahannya. Ga heran SAO justru malah dikenal karena keberadaan Kirito dan Asuna. Meskipun menurut saya, ada beberapa bagian justru berjalan tidak natural, seperti dipaksakan untuk terjadi.

Note : Atau mungkin hanya perasaan saya saja, soal ide cerita, Reki Kawahara harus saya acungi jempol. Saya juga feel excited dengan Mahouka Koukou no Rettosei, tapi begitu dialurkan menjadi sebuah cerita ... entahlah .... 

ART AND SOUND

Point Art : 8/10
Point Sound : 8/10

2 hal ini buat saya yang paling saya acungi jempol. SAO saya rasa cukup berhasil membawa dunia game dalam sebuah gambar. Pewarnaannya juga seimbang. Belum lagi efek-efek pada gerakan ataupun pada benda. Saya ga akan meragukan Aniplex untuk itu. Sudah banyak beberapa judul anime keren yang dipegang Aniplex. Art design dan pengaplikasian gambarnya benar-benar keren. Kita bisa lihat di Mahouka Koukou no Rettosei, Aldnoah.Zero, Angel Beats, masih banyak lagi lainnya. Meskipun ada beberapa bagian terlihat berbeda jika berada di angle yang berbeda, tapi bagi saya masih bisa dimaafkan.

Hal yang sama juga terjadi pada soundnya. SAO benar-benar seperti dipersiapkan secara matang. 

Ini dia daftar opening dan closingnya.

1. Crossing Field by LiSA ( eps. 2 - 14 ) - opening
2. Innocence by Aoi Eir ( eps. 15 - 24 ) - opening

3. Crossing Field by LiSA ( eps. 1, 25 ) - closing
4. Yume Sekai by Haruka Tomatsu ( eps. 2 - 14 ) - closing
5. Overfly by Luna Haruna ( eps. 15 - 24 ) - closing

CHARACTER

Point : 5/10

Ini justru yang paling lucu. Di saat SAO dibangun dengan ide yang sangat menarik, karakter di dalamnya justru tidak se wah ide ceritanya. Karakter Kirito menurut saya malah biasa-biasa saja. Yes Kirito adalah karakter utama. Hero kita dalam anime ini. Tapi justru menurut saya karakter kuat Kirito tidak digambarkan secara konstan. Ketika Kirito berada dalam 1 scene bersama beberapa karakter pembantu wanita, karakter Kirito justru terkesan tenggelam. Bahkan menurut saya terkesan dipaksakan. Entahlah, apakah karena ini shounnen, jadinya Kirito harus dibuat seperti dewanya para wanita? Lebih seperti Hareem. Tapi justru menurut saya, disinilah letak tenggelamnya kekuatan karakter Kirito. Saya rasa kegagalannya terletak di penggambaran karakter Kirito dalam cerita.

Hubungan antara Kirito dan Asuna malah bagi saya tidak begitu kerasa gregetnya. Iya ini ada adegan romantisnya. Iya bener ini ada konflik romantisnya. Tapi menurut saya, justru disini kelemahannya. Jalan cerita yang terkesan setengah-setengah, belum lagi kekuatan karakter yang ga begitu kerasa, menjadikan hubungan Kirito dan Asuna biasa-biasa saja. Saya malah menganggap konflik romantis mereka adalah adegan yang biasa ada dalam cerita action.

ENJOYMENT AND OVERALL

Point Enjoyment : 6/10
Point Overall : 6/10

Well, selain ide cerita dan sound, tidak ada yang menarik dalam SAO. Sayangnya cerita dalam SAO tidak semegah Aincrad. Kisah cintanya menurut saya juga tidak begitu menarik. Kita masih bisa menemukan romance seperti ini di beberapa judul anime dengan genre yang sama. Tapi, setidaknya SAO tidak sebegitu jeleknya. Harus diakui memang ide ini benar-benar menarik. Saya cukup menikmati apa yang disajikan di SAO. Terlepas dari semua kesalahan yang ada, saya masih menganggap SAO masih cukup menarik untuk dinikmati. 

--------------------------------------------------

[ UPDATE ] - 10 November 2015 
Sedikit tambahan untuk Sword Art Online : Extra Edition

Story : 6/10
Art : 8/10
Sound : 8/10
Character : 8/10
Enjoyment : 7/10
Overall : 7/10


Special OVA untuk Sword Art Online season pertama. Lebih banyak menceritakan kembali apa yang terjadi di SAO ketika Kazuto dan yang lainnya masih terjebak di dalamnya. Setelah itu dilanjutkan dengan pengalaman Kazuto dan teman-temannya untuk mendapatkan satu special item. 

Well, untuk ukuran one-shot, saya pikir meskipun tidak begitu menarik tapi bisa jadi alternatif untuk mengisi kekosongan. Soal lain-lain masih sama dengan versi anime TVnya. Hanya saja, tidak butuh banyak waktu untuk menghabiskan satu judul anime. Yang saya sukai adalah Kirito peran sentral Kirito yang cukup besar untuk teman-temannya, tapi tidak digambarkan berlebihan. Sehingga terlihat jelas kesan kerjasama yang kuat di antaranya.

------------------------------------------------------
 
..:: Kaoru ::.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar