16 Desember 2015

Review : Vampire Knight Manga


Type : Manga
Judul Lain :  Watashi to Fukigen na Panya-sanThe Sour-Faced Baker and MeThe Sullen Baker and Me
Japanese Tittle : ヴァンパイア騎士
Volume / Chapter : 19 / 102
Genre : Mystery, Drama, Romance, School Life, Shoujo, Vampire, Supernatural
Authors : Hino Matsuri

STORY
Point : 8/10

Pada awalnya Vampire Knight bercerita tentang sebuah sekolah Cross Academy yang memiliki 2 jenis kelas. Day Class ( Kelas Siang ) dan Night Class ( Kelas Malam ). Bagi mereka siswa Day Class mengira bahwa semua siswa Night Class adalah siswa-siswa terpilih yang memiliki nilai yang sangat baik dengan metode pengajaran yang berbeda. Itulah yang membuat seluruh siswa Night Class adalah idola di sekolah tersebut selain karena penampilan mereka yang terlihat selalu mempesona.

Tapi yang tidak diketahui oleh para siswa Day Class adalah mereka yang belajar di Night Class adalah sekumpulan Vampire. Mereka yang mengetahui bahwa Vampire juga bersekolah disana adalah kepala sekolah Cross Academy, Kaien Cross, siswa Night Class itu sendiri, termasuk Presiden Asrama Night Class, Kaname Kuran, dan 2 perfect Cross Academy dari Day Class, Yuki Cross dan Zero Kiryuu.

Tugas perfect adalah menjaga kestabilan keamanan di Cross Academy. Termasuk menjaga siswa Night Class dari rasa penasaran siswa Day Class yang notabene adalah para fans fanatik para siswa Night Class. Yuki dan Zero juga berusaha agar para siswa Night Class tidak bertindak berlebihan sebagai vampire, menggigit manusia non-vampire misalnya, dimana di Cross Academy ini para siswa Night Class bisa dengan mudah mendapatkan mangsanya mengingat asrama kedua kelas ini berdiri berdampingan dalam satu sekolah.

Menarik? Jelas! Kita sering digambarkan bagaimana vampire hidup mencari mangsanya ketika ia membutuhkan darah. Tapi disini, vampire digambarkan hidup berdampingan dengan manusia, tanpa harus melukai manusia itu sendiri. Meskipun mereka masih bisa haus akan darah, tapi mereka diharapkan bisa menahan rasa lapar mereka akan darah manusia.

Lalu hanya itu? Tidak! Cerita berkembang dengan sangat menarik. Awal cerita yang berkisar tentang sebuah sekolah dengan dual-race, lalu berkembang menjadi sebuah intrik konspirasi antar ras vampire dan ras manusia secara global. Menurut saya, jika kalian adalah orang yang ga sabaran, jangan mulai membaca. Ceritanya yang panjang dan terkesan lambat mungkin bisa membuat kalian cepat menyerah dan mengatakan ini adalah manga yang tidak terlalu bagus. Tapi justru menurut saya, jalan ceritanya yang mungkin terkesan lambat bagi sebagian besar pembaca adalah cara Hino-san yang tidak ingin membuat pembacanya cepat puas dengan ceritanya. Bagi saya, Vampire Knight memberikan banyak kejutan yang tidak terduga.

Saya cukup terpukau dengan cara Hino-san yang menurut saya cerdas mengembangkan cerita ini. Tidak terburu-buru dalam mengungkapkan misteri, setiap misteri yang ada dilepas satu per satu, tidak sekaligus. Saya seperti seorang anak yang ketika diberi satu permen merasa kurang dan masih ingin lagi dan lagi, tapi ketika diberi lagi saya mendapatkan permen yang berbeda rasa, padahal masih dengan permen yang sama.

Sayangnya mungkin karena banyaknya misteri dan kejutan, Vampire Knight terkesan meninggalkan banyak misteri lainnya. Meskipun banyak yang diungkapkan tapi juga tidak sedikit yang belum terungkap. Terkadang ada rasa ketidakpuasan. Rasa haus akan misteri yang belum terpecahkan.

Namun jika kita bicara mengenai kisah cinta di manga ini, Vampire Knight memberikan banyak hal soal itu. Masih sama seperti dengan serial shoujo manga lainnya, yang sedikit berbeda mungkin plot yang membalut ceritanya. Beda kondisi, beda situasi tapi masih dengan kisah cinta yang sama.

Kesulitan terbesar dalam membaca manga ini saya rasa adalah gaya bahasanya. Plot cerita yang digambarkan pada abad pertengahan Eropa, membuat gaya bahasa yang digunakan agak sedikit berat dan mendalam. Butuh lebih dari sekali buat saya membaca dialognya agar bisa memahami yang sedang dibicarakan. Tidak hanya karena gaya bahasanya, terkadang kita harus benar-benar memahami jalan ceritanya agar bisa memahami cerita selanjutnya. Hino-san terkadang tidak banyak menjelaskan apa yang sudah diceritakan pada dialog yang sedang membicarakan scene sebelumnya.

 CHARACTER
Point : 6/10

[ SPOILER ALERT ] 

Apa yang membuat karakter di Vampire Knight tidak sebagus ceritanya? Saya pikir cara Hino-san menggambarkan karakternya yang menurut saya biasa saja. 3 karakter utama kita, Yuki Cross, Kaname Kuran, dan Zero Kiryuu memiliki karakteristik yang justru biasa ditemukan di serial shoujo manga. Kaname yang over-protektif, Zero yang keras kepala namun dicintai, dan Yuki yang bingung menentukan pilihan. Karena situasi cerita yang dialami Yuki, saya mungkin tidak bisa menyalahkan Yuki dengan sikap plin plannya. Hino-san benar-benar bekerja keras menggambarkan sisi polos Yuki yang membuat Yuki bingung, tapi di beberapa scene Yuki justru terkesan serakah dan tidak ingin kehilangan keduanya. Bukan karena rasa laparnya tapi juga karena perasaannya sendiri.

Kisah cinta dalam manga ini jelas adalah sisi menonjol manga ini. Kisah cinta Yuki di antara Kaname dan Zero adalah pusat perhatian dalam Vampire Knight. Tapi justru kelemahan karakter utamanya membuatnya seperti kisah cinta yang tidak memiliki arah. Endingnya yang dibuat memenangkan semuanya semakin membuat Yuki seperti orang yang tidak memiliki pilihan lain.

Dalam satu konspirasi yang dibuat, terkadang Hino-san terlalu fokus hanya pada satu karakter saja tapi melupakan karakter lainnya. Pada akhirnya karakter lain terasa tenggelam dalam cerita. Lalu seketika karakter lain sudah memiliki perkembangan hubungan dan cerita. Padahal karakter tersebut banyak memberikan kontribusi pada satu scene.

ART
Point : 8/10

Pada awalnya, art di manga ini tidak begitu bagus menurut saya. Karakter yang dibuat juga tidak begitu menarik dan tidak proporsional. Terkadang agak mengganggu juga melihat karakter pria yang mungkin ingin digambarkan memiliki kaki yang jenjang dan body bagus, tapi malah justru terlihat aneh karena kakinya terlalu panjang menurut saya, apalagi jika dipasangkan dengan bentuk badan yang terlalu kotak. Face tiap karakternya menurut saya memiliki garis face, mata, dan mulut yang sama. Yang membedakan tiap karakternya adalah gaya rambut mereka. Anehnya karakter wanitanya bisa digambarkan agak sedikit berbeda. Meskipun ada beberapa yang sama.

Namun pada setiap volumenya kita bisa melihat perubahan yang baik dari art karakternya, meskipun untuk kesamaan penggambaran karakternya masih tetap terlihat sama.



Untuk soal background dan efek gambar sangat menarik buat saya. Terutama untuk scene action, Hino-san lebih cocok menjadi mangaka shounen manga menurut saya. Well done!

ENJOYMENT AND OVERALL
Point Enjoyment : 8/10
Point Overall : 8/10

Saya kira terlepas dari masalah art, saya cukup menikmati manga ini. Jika bicara soal jalan cerita, yaa mungkin agak sedikit lelah membaca tapi saya masih belum menyerah untuk menyelesaikannya. Apa yang dilakukan Hino-san dengan tetap membuat para pembacanya penasaran membaca membuat saya cukup respek dengan yang dilakukannya. Harus diakui Hino-san cerdas soal ini.

Secara keseluruhan harus diakui Vampire Knight memberikan cukup banyak hiburan dalam membaca, mulai dari jokes, alur cerita, the power of male protagonist character yang saya rasa mampu membuat penggemar shoujo manga berteriak, hingga romance storynya, semua yang dibutuhkan dalam shoujo manga, Hino-san sajikan dengan cukup baik dalam manga ini. Kelemahannya justru ada pada karakternya. Saya masih belum puas dengan karakteristik yang dibangun oleh Hino-san. Terlalu biasa untuk cerita semegah ini. Cerita cinta yang dibawakan bagi saya mungkin terkesan luar biasa karena plot yang dibalut didalamnya. Jika ini adalah shoujo manga yang menceritakan kehidupan sehari-hari, saya rasa manga ini akan menjadi manga yang biasa saja. Kepiawaian Hino-san dalam menggambar karakter pria akan menjadi nilai tambah bagi para shoujo fans.

Namun jika kita bicara soal misteri yang belum terpecahkan dalam manga ini, saya rasa kita akan membicarakan tentang genre manga ini yang berbau supernatural, dimana tidak pernah lepas dari yang namanya misteri. Belum lagi bagaimana cerita ini dikembangkan dari sebuah kegelapan, saya cukup berpuas diri dengan menganggap bahwa Hino-san ingin mengakhiri kisah ini dengan memberikan sedikit ruang bagi para pembacanya berimajinasi liar mengenai cerita di Vampire Knight. Membiarkan imajinasi para penggemar tetap hidup menjadi bagian dalam kisah legendaris yang fenomenal ini, dan menjadikan kisah ini tetap hidup selama masa hidup vampire.

-------------------------------------------------------
Note :

Sedikit mengobati rasa penasaran para pembacanya, Hino-san mengeluarkan side-story Vampire Knight. Beberapa di antaranya menceritakan tentang cerita lain karakter pendukung tertentu, tapi juga ada beberapa yang bercerita tentang cerita lain yang tidak banyak diceritakan dalam main-story Vampire Knight. Well, tidak banyak review yang bisa saya berikan untuk side-story ini, mengingat ada banyak judul yang diberikan, tapi cukup bisa mengobati rasa penasaran setelah membaca main-storynya.

Kenapa sedikit? Karena memang hanya sebagian kecil saja yang diceritakan. Sedikit catatan, ada banyak spoiler di keterangan di bawah judul yang saya label bold. Jadi silahkan kalian lompati jika kalian tidak ingin membacanya.

Sebagai informasi tambahan, berikut adalah beberapa judul side-story Vampire Knight.


1. Vampire Knight : Noir no Wana 
Terdiri 3 bagian, tentang Zero ketika akan memasuki SMA, tentang Shindo, gadis yang ingin memberikan coklat Valentine kepada Zero, dan tentang persiapan Class Representatives

2. Vampire Knight : Ice Blue no Tsumi
Bercerita tentang karakter baru bernama Fuuka Kisaragi dari Day Class yang diam-diam menyelinap ke asrama Night Class. Sempat digigit oleh Kaname dan menjadi vampire, sebagai ujicoba blood tablet ( pil darah ) yang dilakukan oleh para penghuni asrama Night Class. Dan sebagai tambahan sedikit cerita tentang pelatihan Zero dan Kaito sebagai Vampire Hunter.

3. Vampire Knight : Tokubetsu-hen
Side-story ini terdiri dari 2 bagian. Menceritakan kehidupan setelah pengorbanan Kaname dari sudut pandang Sayori, dan sedikit cerita tentang kerja keras Aidou melanjutkan penelitian Kaname untuk mengubah vampire menjadi manusia. 

4. Vampire Knight : Flail no Yume ( Novel )
Novel ini masih menjadi bagian dari manga Vampire Knight, tapi dibuat terpisah dari manga aslinya. Terdiri dari beberapa judul dengan cerita yang berbeda.

a. Kyouki no Ai ( Deranged Love )
Menceritakan tentang refleksi Rido yang sekarat akan cintanya pada Juri, ibu Yuuki dan Kaname

b. Yuuki no Okurimono ( Gifts for Yuuki ) 
Menceritakan tentang Kaname yang ingin memberikan Yuuki hadiah atas kerja keras belajarnya bersama Aido

c. Himeta Omoi wa ( Hidden Love )
Cerita tentang cinta pertama Sara

d. Shinen no Joou ( Queen of Abyss )
Bercerita tentang ketika pertemuan Zero dengan vampire bernama Shien, ketika Zero berpisah dengan Yuuki setelah mengalahkan Rido

e. Otome no Yuuutsu : Aru Hi no White Lily ( A Maiden's Melancholy )
Becerita tentang hubungan antara Zero dan White Lily ( Lily Putih )

f. Sennen no Aida ni ( In a Thousand Years )
Setahun setelah perang terakhir, Day Class dan Night Class menemukan dirinya dalam sebuah perburuan di Cross Academy.

-------------------------------------------------------

Another Note :

Vampire Knight juga sudah mengeluarkan serial animenya dalam 2 season.

Vampire Knight
Story : 8/10
Character : 8/10
Art : 8/10
Sound : 8/10
Enjoyment : 7/10
Overall : 8/10
Note : Season pertama Vampire Knight ditayangkan dalam 13 episode, bercerita seputar Cross Academy dan Zero. Karena pada awalnya bercerita tentang Cross Academy, jelas dimana daya tarik serial ini, tapi jika bicara tentang season pertama jelas akan meninggalkan banyak penasaran dan tuntutan akan season kedua. Tapi jika bicara soal art, anime ini dimulai ketika penggambaran karakter di manganya agak sedikit membaik, jadi saya rasa ga terlalu buruk untuk dilihat. Pewarnaannya terasa agak sedikit gothic sesuai tema vampirenya.

Vampire Knight Guilty
Story : 8/10
Character : 7/10
Art : 8/10
Sound : 8/10
Enjoyment : 7/10
Overall : 7/10
Note : Season kedua Vampire Knight ditayangkan dalam 13 episode. Mulai bercerita tentang bagaimana Yuki berusaha mencari tau soal masa lalunya. Masih sama dengan art anime season pertama. Ending juga menggantung. Meninggalkan banyak rasa penasaran. Banyak yang menuntut adanya season ketiga, tapi sepertinya tidak akan pernah ada.


-------------------------------------------------------

..:: Kaoru ::.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar