09 November 2015

Review : Sword Art Online II


Type : Anime ( TV )
Judul Lain : Phantom Bullet, SAO II, Sword Art Online II
Japanese : ソードアート・オンライン II 
 Episodes : 24 
Genre : Action, Adventure, Fantasy, Game, Romance
Rating : PG-13 - Teens 13 or older 
Manga : Sword Art Online
OVA : Sword Art Online II : Debriefing "Episodes 14.5"

STORY
Point : 5/10

Pada dasarnya, Sword Art Online II terbagi menjadi 3 bagian sub-story. Episode 1 - 14 adalah episodes yang masuk dalam story "Gun Gale Online", episode 15 - 17 adalah episodes yang bercerita tentang "Excalibur", dan episode 18 - 24 bercerita tentang "Mother's Rosario".

Tidak banyak cerita istimewa di SAO II. Semua terasa up and down and then flat. Adegan action yang menjadi andalan pada SAO pertama tidak begitu terasa di SAO II, meskipun sebenarnya cukup menarik melihat Kirito belajar untuk terbiasa menggunakan senjata baru yang tidak biasa ia gunakan sebelumnya. Meskipun ia berada di dunia game dimana senjata api adalah senjata andalan para playernya, Kirito tetap memilih senjata yang mirip sebuah pedang menjadi senjata untuk melindungi dirinya.

Romance antara Kirito - Asuna juga tidak semegah seperti SAO pertama. Meskipun saya juga tidak begitu tertarik dengan dengan "kemegahan" Kirito-Asuna di SAO pertama, tapi keromantisan mereka bisa dirasakan tidak se-wah sebelumnya. Asuna lebih seperti cameo pada season ini. Dan Kirito semakin terlihat kesan playboynya. Meskipun saya tau, ini adalah shounnen anime, karakter cowok kebanyakan memang seperti itu. Tapi ini, sedikit mengganggu juga. Saat cerita mengarah ke Asuna, Kirito malah terkesan biasa dan tidak natural. 

Jika SAO pertama memberikan kesan buruk buat saya, SAO II jauh lebih buruk dari yang pertama. Untuk episodes dalam SAO II, saya malah cuma berkesan pada episode-episode Mother's Rosario. Meskipun banyak celah disana sini, paling tidak, cukup mampu membuat saya terharu dan ikut terbawa cerita. Dan jika 4 poin untuk bagian ini, saya berikan bonus 1 poin lagi karena episode-episode Mother's Rosario.

a. Gun Gale Online ( GGO )


Di episodes Gun Gale Online ( GGO ), bercerita tentang Kazuto yang dimintai tolong untuk menangani kasus yang hampir mirip dengan kasus Kazuto game terdahulunya, Sword Art Online. Bedanya kasus ini terjadi di game lain bernama Gun Gale Online atau juga disebut GGO

GGO adalah game yang berbasis VRMMO ( Virtual Reality Massively Multiplayer Online ), dimana pemainnya bermain menggunakan senjata seperti senapan, pistol dan senjata api lainnya. Kazuto yang saat itu sedang bersama teman-teman yang sebelumnya bisa kita temui di Sword Art Online ( SAO ), termasuk Asuna tentunya, masih sering bermain di ALfheim Online ( ALO ), mendapatkan request khusus dari Seijirou Kikuoka, yang menangani kasus SAO sebelumnya. 

DI GGO diketahui terjadi kasus yang serupa dengan kasus SAO sebelumnya. Dimana ada seorang pemain GGO yang menamakan dirinya Death Gun, yang hanya dengan menembak avatar seseorang di GGO dan berakibat kematian pemain avatar tersebut di dunia nyata.

Kazuto yang mencurigai pelaku adalah orang yang berhubungan dengan SAO, memberanikan diri tanpa memperdulikan keselamatannya untuk menyelidiki kasus ini. Disinilah Kirito ( ID login Kazuto ) bertemu dengan Shino, pemain handal GGO. Shino banyak membantu Kirito tentang GGO, termasuk cara untuk bisa mendekati Death Gun dengan berpartisipasi dalam Bullet of Bullets ( BoB ), kompetisi untuk seluruh pemain GGO, untuk menentukan yang terbaik di GGO, mengingat Death Gun hanya mengincar mereka yang terbaik. 

Di episode-episode ini banyak menyiksa saya yang menontonnya. Banyak hal-hal yang dirasa flat dan ga berkesan apa-apa. Jika di SAO pertama saya masih bisa betah menonton hingga episode 3, di SAO II saya bahkan ingin menyerah rasanya begitu selesai episode 1. Banyak adegan yang saya ga tau apa hubungannya dengan adegan lain yang sedang berlangsung. Tapi adegan itu tetap ada, dan dibuat seakan-akan ada hubungannya, padahal saya rasa tidak ada.

Satu hal yang rudiculous adalah, cara Death Gun mengakhiri lawan-lawannya. Tidak seheboh jalan ceritanya. Kirito sempat mencurigai banyak hal, tapi jika dibandingkan dengan SAO pertama, cara Death Gun tidak seimbang sama sekali.

b. Excalibur


Di episode-episode Excalibur bercerita tentang bagaimana Kirito dengan dibantu teman-teman dari Sword Art Online, dan ALfheim Online, plus Sinon dari Gun Gale Online, bersama-sama mendapatkan item special di ALO bernama Excalibur. Pedang special ini muncul karena seseorang mengaktifkan misi ini, namun belum ada yang berhasil mendapatkannya. Kirito yang tertarik dan memang mahir dengan pedang, menginginkan pedang ini. Berangkatlah mereka menghadapi boss-boss khusus yang memang diprogram untuk membuat item ini semakin sulit didapatkan.

Tidak banyak yang bisa saya gambarkan pada episode-episode ini. Namun, episode-episode Excalibur membuat saya berpikir, apa bedanya dengan Sword Art Online : Extra Edition? OVA khusus Sword Art Online pertama. Dimana di OVA ini pada awalnya seperti mereview kembali apa yang terjadi di SAO selama para pemain masih terjebak di dalamnya. Diceritakan kembali dengan gaya cerita yang tidak terlalu mencolok. Diceritakan, Kazuto diinterogasi oleh pihak yang berwenang mengurus kasus SAO. Kemudian selesai interogasi tersebut, Kazuto dan teman-teman lainnya kembali ke ALO untuk mendapatkan satu item khusus. Kembali ke Excalibur, kenapa tidak dibuatkan saja seperti SAO : Extra Edition? Kenapa justru di SAO II?

Perpindahan dari GGO ke Excalibur juga sedikit membingungkan. Kenapa tidak bercerita tentang GGO saja, dan dilanjutkan ke season ketiga dengan Excaliburnya? Seperti kekurangan bahan atau angle cerita dalam manganya untuk dianimekan. Kenapa harus pakai season, dan langsung genjot aja ke episode berikutnya seperti pada Naruto, One Piece, Fairy Tail dan anime dengan episode panjang lainnya.

c. Mother's Rosario


Di episodes-episodes Mother's Rosario, diceritakan Yuuki Asuna bertemu teman barunya di ALO, yang memiliki nama yang sama dengannya Yuuki. Yuuki dengan nama Zekken mencari pemain pedang yang handal yang akan ia ajak duel. Asuna menjawab tantangan itu. Meskipun hasilnya adalah seri, tapi Yuuki terkesan, dan mengajak Asuna untuk bergabung dengan guildnya. ( sedikit spoiler : percayalah, Kirito sudah pernah menjawab tantangan duel itu, dan kalah )

Dari sana diketahui bahwa guild Yuuki, Sleeping Knight membutuhkan Asuna untuk ikut dalam raid group mengalahkan sebuah boss floor paling akhir yang belum dikalahkan di Aincrad hanya dengan satu party group, dan mengukir nama mereka di Monumen of Swordmen, untuk membuat suatu memori bagi mereka yang tidak akan bisa berpetualang bersama lagi setelah musim dingin.

Asuna menyanggupi untuk membantu menyelesaikan misi mereka. Bersamaan dengan keberhasilan mereka, hubungan yang terjalin antara Asuna dan Yuuki semakin mendekat. Namun hal ini juga yang membuat Yuuki menjauh dari Asuna, dan meninggalkan banyak pertanyaan bagi Asuna. Ada apa dengan Yuuki

Dengan sedikit bantuan dari Kazuto ( yang saya sendiri juga ga ngerti bagaimana ia mengetahuinya, pokoknya udah tau aja ), Asuna mengetahui alasan mengapa Yuuki bersikap seperti itu.

Masih dengan faktor yang sama dengan episode-episode sebelumnya dan tipikal dari SAO sebelumnya, episode-episode Mother's Rosario juga meninggalkan banyak celah, pertanyaan, dan kebingungan. Satu poin bonus untuk episode ini adalah ceritanya yang pada akhirnya bisa membuat saya terbawa dan terharu. Setidaknya jika saya ingin menonton kembali SAO II, saya pikir saya hanya akan mengulang episode-episode Mother's Rosario.

ART 
Point : 7/10

Sedikit kemunduran dari SAO yang pertama menurut saya. Tapi, juga tidak terlalu buruk. Masih bisa dinikmati lah. Hanya agak sedikit berbeda dengan SAO pertama. 

Di GGO, saya rasa mungkin karena efek medan tempur yang memang seharusnya untuk GGO, yang berkesan berdebu dan kering. Tapi memang untuk soal action bertarung tidak sebanyak ketika di SAO pertama. Mungkin karena Shino sendiri adalah penembak jarak jauh dan peran Kirito dalam bertarung juga masih kalah banyak dengan Shino, jadi untuk adegan bertempur physically tidak terlalu banyak. Shino sendiri lebih banyak berpikir secara mental ketika ia akan menembak. Adegan bertarung Kirito memang tidak terlalu banyak, tapi juga agak sedikit berbeda saya rasa dengan season sebelumnya. 

Sedangkan di Excalibur dan di Mother's Rosario, jangan ditanya, SAO memang sudah handalnya. Tidak meninggalkan kesan dari SAO pertamanya. Semua karakter masih menunjukkan gaya yang sama, tapi tetap masih terasa perbedaannya. Saya rasa mungkin karena lama pertarungan yang tidak seintens seperti di season sebelumnya.

SOUND
Point : 8/10

Jangan tanya soal musiknya, SAO juga tidak kehilangan arah untuk ini. Ada beberapa musik yang masih menggunakan musik dari season pertama, tapi tidak sedikit juga yang dibuat fresh dan khusus untuk season ini.

Opening dan closing juga masih se-wah season pertamanya. 

1. IGNITE by Eir Aoi (eps 2-13) - opening
2. Courage by Haruka Tomatsu (eps 15-23) - opening
3. Separate Ways (セパレイト・ウェイズ) by Haruka Tomatsu (ep 24) - opening
4. IGNITE by Eir Aoi (ep 1) - closing
5. Startear by Luna Haruna (eps 2-14) - closing
6. No More Time Machine by LiSA (eps 15-17) - closing
7. Shirushi (シルシ) by LiSA (eps 18-24) - closing

CHARACTER
Point : 5/10

Dengan melihat Kirito dan Asuna, saya hanya melihat nilai minus dari mereka. Ditambah dengan minimnya keberadaan Kirito dan Asuna bersama-sama, saya hanya melihat apa yang saya tulis sebelumnya tentang Kirito dan Asuna sebelumnya adalah semakin besar kenyataannya. Ditambah lagi dengan karakter Shino yang tidak jauh lebih buruk dari Kirito. Benar-benar tidak ada kesan sama sekali. 

Poin tambahnya mungkin karena kehadiran Yuuki dan Sleeping Knights. Sedikit menarik dengan cerita dibaliknya.

ENJOYMENT AND OVERALL
Point Enjoyment : 5/10
Point Overall : 5/10

Well, apa yang bisa saya nikmati dari anime ini? Entahlah. Musik mungkin. Itupun saya juga masih tertarik dengan musik di season pertama, meskipun sebenarnya di season ini untuk musiknya masih dalam kualitas yang sama.

Tapi, yang jelas, dari season pertama, di antara banyak orang yang sangat menyukai anime ini, Sword Art Online belum memberikan kesan apa-apa buat saya. SAO III tahun 2016? Saya juga tidak bisa membayangkan apa-apa selain berharap semoga bisa lebih baik lagi dari ini.

Beberapa potongan cut scene dari Sword Art Online




Lihat juga :
Review : Sword Art Online

..:: Kaoru ::..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar