25 Juni 2016

Review : The Girl Who Sees Scents


Judul : The Girl Who Sees Scents
Judul Lain : Naemsaereul Boneun Sonyeo, The Girl Who Sees Smells, Sense of Men and Women, Sensory Couple
Judul Korea : 냄새를 보는 소녀
Sutradara : Baek Soo Chan, Oh Choong Hwan
Penulis : Lee Hee Myung
Genre : Comedy, Investigation, Manga, Romance, Thriller, Fantasy
Type : K-Drama
Waktu Tayang : 01 April 2015 - 21 Mei 2015
Episodes : 16
Network : SBS

Drama The Girl Who Sees Scents ini adalah adaptasi dari webtoon yang berjudul sama karya Man Chwi.

Pada umumnya, manusia mencium bau dengan menggunakan hidung. Tapi tidak dengan Oh Cho Rim (Shin Se Kyung). Sejak terbangun dari koma karena kecelakaan mobil yang ia alami, Oh Cho Rim bisa melihat bau yang ia cium dengan matanya, bahkan aroma yang ga tercium oleh hidung manusia. Kemampuannya ini membawa ia bertemu dengan Choi Moo Gak (Park Yoo Chun), seorang polisi yang bertekad menjadi detektif pembunuhan agar ia bisa menyelidiki kematian adiknya, Choi Eun Sul (Kim So Hyun).

Ternyata seiring berjalannya perkenalan mereka, membawa mereka pada kasus pembunuhan berantai yang diberi nama Pembunuhan Barcode, dimana pembunuh ini akan menculik orang yang akan ia bunuh selama 6 hari, lalu membunuhnya dan pada nadi lengan tangannya akan disayat menyerupai barcode. Diduga adik Choi Moo Gak adalah korban kejahatan pembunuhan barcode ini. Choi Moo Gak pun berusaha menghentikan pembunuh ini yang akhirnya juga membuka masa lalu Oh Cho Rim yang ternyata seharusnya menjadi korban pembunuh barcode. Adik Choi Moo Gak adalah korban salah sasaran karena nama Oh Cho Rim sebelum kecelakaan sama dengan adik Choi Moo Gak.

STORY
Poin : 6/10

Jika bicara soal drama adaptasi dari webtoon, saya sendiri punya pengalaman yang mengecewakan. Drama adaptasi terakhir yang saya tonton adalah Orange Marmalade yang diadaptasi dari webtoon berjudul sama. Saya tau benar drama adaptasi manga/manhwa selalu ga 100% mirip dengan karya aslinya. Pasti ada yang dirubah atau ditambahin yang penting disesuaikan dengan keperluan rating dan lain sebagainya. Begitu juga dengan Orange Marmalade, bahkan bisa dibilang hampir 90% benar-benar berbeda dengan karya adaptasinya. Agak mengecewakan karena saya sendiri sudah membaca karya webtoonnya dan sangat puas dengan manhwa tersebut. Karena itu, daripada merusak apa yang sudah saya baca, saya memutuskan berhenti menonton dramanya setelah episode 4.

Sementara dengan drama The Girl Who Sees Scents (TGWSS). Manhwanya sendiri belum mendapatkan terjemahan ke dalam Indonesia maupun Inggris. Jadi saya belum mendapatkan kesempatan untuk membacanya. Jadi agar ga jadi rancu pada akhirnya, saya beri garis pemisah bahwa apa yang saya review disini adalah apa yang saya tonton dalam dramanya. Soal cerita asli dan lain sebagainya yang berbeda itu saya anggap di luar penilaian dari drama ini.

Jika bicara soal ide cerita tentang seseorang yang mampu melihat aroma, harus saya akui ide ini cukup menarik. Saya cukup penasaran bagaimana cerita ini akan dikembangkan dengan ide ini. Bisa saya lihat pada awal episode ga begitu mengecewakan. Cerita dikemas dengan menarik sehingga membawa saya tetap penasaran untuk menonton hingga episode berikutnya. Sayangnya, semakin ke belakang, cerita berubah agak sedikit berantakan menurut saya.

Unsur komedinya buat saya cukup menghibur. Meskipun ada beberapa bagian yang saya rasa agak sedikit berlebihan, tapi di beberapa bagian lain bisa menutupinya. Contoh kecil yang agak mengganggu buat saya adalah karakter Choi Moo Gak yang sepertinya agak dingin (entah saya yang salah persepsikan akting Park Yoo Chun atau memang seharusnya begitu), tapi terpaksa harus ikut membantu Oh Cho Rim dalam drama komedi situasinya. Rasanya aneh melihat karakter Choi Moo Gak bertingkah konyol seperti itu sementara pada kesehariannya dia sendiri ga begitu banyak bertingkah konyol seperti itu. Berasa jauh keluar dari jalurnya. Saya malah cukup terhibur dengan tingkah Choi Moo Gak yang seperti ga terjadi apa-apa ketika dia sendiri banyak menimbulkan kekacauan karena mengejar penjahat.

Sebagian besar drama ini bercerita tentang penyelidikan polisi. Seperti biasanya, pada episode-episode awal selalu diberikan kasus kecil untuk mengembangkan karakter-karakter drama ini sebelum akhirnya harus berhadapan dengan kasus besar, begitu juga dengan di TGWSS. Entah karena saya sendiri sering melihat serial investigasi seperti ini atau gimana, tapi saya merasa aksi main detektif-detektifan para polisi ini ga terlihat nyata. Terlalu mudah, cepat diselesaikan, dan membuat semuanya seperti ga nyata. Penyelidikan yang dilakukan memang berdasarkan indra "penciuman" Oh Cho Rim, tapi selanjutnya malah dengan mudah menangkap penjahat tanpa disertai bukti-bukti kuat. Penjahatnya pun langsung menyesal dan mengakui kesalahannya karena ketakutan sudah diketahui. Mudah kan? Ga ada gregetnya. 

Contoh pada kasus pembunuhan koki. Pelakunya diketahui Oh Cho Rim yang melihat aroma pada pelaku menempel pada korban. Choi Moo Gak pun mengikuti petunjuk yang diberikan Oh Cho Rim, lalu menangkapnya. Penjahatnya sendiri mengaku bersalah karena ditemukan ladang ganja miliknya. Tapi soal pembunuhannya sendiri diungkapkan oleh Choi Moo Gak berdasarkan pemikirannya, yang ternyata diakui pelakunya. Tanpa diketahui darimana pemikiran tersebut, dan pelakunya sendiri mengiyakan.

Begitu juga ketika berhadapan dengan penyelidikan pembunuhan barcode. Terkadang saya suka bingung sendiri, ada adegan yang dikasih lihat, tapi justru malah berhenti di tengah. Saya heran apa gunanya adegan itu. Jika bicara soal investigasinya, saya berasa seperti naik mobil. Kadang melaju dengan sangat cepat, lalu tiba-tiba di rem, meskipun ga ada apa-apa di depan. Setelah itu berjalan lagi, dan melaju kencang lagi, lalu di rem lagi. 

Contoh adalah sandi yang diberikan Chun Baek Kyung (Song Jong Ho) pada Kwon Jae Hee (Nam Gung Min) yang membuat Kwon Jae Hee mengambil buku Chun Baek Kyung untuk ia cari tau jawabannya. Choi Moo Gak sendiri menyadari ada buku Chun Baek Kyung yang hilang, tapi ga diceritakan apakah Choi Moo Gak menyelidikinya lebih lanjut lagi. Jadi cerita soal buku hilang dibiarkan hilang begitu saja. Saya sendiri heran, gunanya diperlihatkan Choi Moo Gak yang berdiri keheranan melihat ada buku yang hilang itu apa?

Aksi Choi Moo Gak sendiri sebagai seorang polisi ga benar-benar mencerminkan sosok seorang polisi. Banyak adegan dimana seharusnya ga dilakukan polisi tapi disini malah dipaksakan dilakukan. Saya pikir ini mungkin dimaksudkan buat menguatkan karakter Choi Moo Gak agar terkesan gagah, tapi buat saya ini failed.

Lucunya adalah ada banyak alibi yang ga bisa dipatahkan oleh pelaku pembunuhan, tapi saya ga melihat penyelidikan untuk mematahkan alibinya. Mereka mungkin menemukan alibi itu, tapi ga dijelaskan lebih lanjut, atau bahkan dijadikan barang bukti. Begitu juga dengan bukti-bukti semuanya seperti hilang tanpa penjelasan. Banyak petunjuk yang diberikan kepada penonton tapi ga dibiarkan diselesaikan di dramanya sendiri.

Tapi, jika bicara soal thriller, cukup menegangkan buat saya. Meskipun jalan akhirnya bisa diketahui, tapi terkadang selama perjalanan itu ada hal-hal yang ga terduga. Yang saya ga pahami justru adalah aksi menegangkan ini ga dibiarkan berlama-lama. Jadi penonton cuma dibiarkan tegang beberapa saat, lalu tenang sebentar karena ternyata semuanya berakhir baik-baik saja. 

Adegan romancenya sendiri buat saya manis. Saya malah berpikir drama ini lebih fokus ke arah sana. Meskipun sama seperti poin lainnya di drama ini, soal romance pun juga seperti agak sedikit dipaksakan. Choi Moo Gak dan Oh Cho Rim seperti harus bersama sepanjang drama ini. Selain karena masalah akting, naskah juga memberikan pengaruh besar soal chemistry di antara keduanya. Dan dalam hal ini, bagi saya chemistry di antara kedua karakter ini terasa kurang kuat. Saya pikir adegan pembangun perasaan mereka yang kurang kuat ditonjolkan.

Pada dasarnya drama ini agak berantakan di sana-sini. Hal yang menarik di drama ini mungkin adalah komedi dan thrillernya. Saya mungkin tau pelakunya, tapi saya masih tetap penasaran bagaimana pelaku akan dihentikan. Meskipun agak berantakan, tapi setiap episodenya berhasil membuat saya untuk membuka episode baru dan penasaran bagaimana selanjutnya.

ACTING/CAST
Poin : 7/10

Alasan lain yang buat saya tetap bertahan dengan drama ini hingga akhir adalah aktor. Aktor yang menurut saya paling menonjol adalah Nam Gung Min

Peran antagonis yang dibawakan Nam Gung Min bukanlah hal mudah. Tapi buat saya akting Nam Gung Min patut diacungkan dua jempol. Mulai dari tatapan mata hingga gestur tubuh benar-benar menyatu dengan perannya. Ini yang buat saya jatuh hati pada Nam Gung Min, meskipun disini ia mendapatkan peran antagonis. Selain Ji Sung, satu lagi menurut saya, Nam Gung Min merupakan aktor yang berbakat yang pandai memainkan matanya agar bisa menyatu dengan peran yang mereka bawakan.

Shin Se Kyung sendiri juga ga terlalu mengecewakan. Peran Oh Cho Rim yang dibawakannya terkesan ga berlebihan. Shin Se Kyung terlihat natural dengan Oh Cho Rim. Sayangnya, Park Yoo Chun ga terlalu bisa mengimbanginya. 

Sebagai Choi Moo Gak, Park Yoo Chun bukan gagal dalam memerankannya. Menurut saya Park Yoo Chun kurang bisa mengimbangi akting Shin Se Kyung. Ketika adegan sesudah mereka berpacaran, terkadang ketika mereka bersama, Park Yoo Chun terlihat agak sedikit dipaksakan. Sangat berbeda ketika sebelum mereka berpacaran. Terlihat natural dan ga berlebihan. Inilah maksud yang saya tulis di atas. Selain karena masalah naskah, bagi saya Park Yoo Chun kurang bisa mendalami perannya. Tapi, jika bicara tentang akting emosionalnya, saya applause dengan kerja keras Park Yoo Chun.

Saya cukup terkesan dengan peran Yeom Mi yang diperankan Yoon Jin Seo pada salah satu adegan. Ketika Yeom Mi berada dalam sandera pembunuh barcode, meskipun dalam ketakutan, Yeom Mi masih terlihat tenang dan ga terintimidasi. Yoon Jin Seo mampu memperlihatkan keduanya, tanpa ada keraguan. Meskipun ini masih kurang greget, tapi tetap saya acungi jempol. Berperan sebagai seorang penyelidik pembunuhan berantai yang berhadapan langsung dengan pembunuh kasus yang ia tangani bukan hal mudah. Sedikit mengingatkan saya pada Julianne Moore ketika memerankan film Hannibal. Belum sempurna, tapi cukup memuaskan.

MUSIC
Poin : 8/10

Salut untuk musiknya, terutama di bagian-bagian menegangkan. Cukup memberikan kontribusi untuk menaikkan ketegangan dalam menonton. Meskipun banyak adegan penuh pertanyaan disana-sini, tapi tetap dibuat tegang ketika menonton.

Soal original soundtracknya sendiri banyak musik-musik manis. Kebanyakan malah dikhususkan untuk adegan-adegan romance. Jadi terkesan drama ini lebih fokus di area romance

REWATCH VALUE
Poin : 5/10

Soal menonton kembali, saya masih belum tau untuk ke depannya. Saya sendiri cuma penasaran dengan drama ini bagaimana teka-tekinya dipecahkan. Tapi begitu tau, agak enggan untuk menonton kembali jika sudah tau jawabannya. Mungkin saya akan menonton kembali untuk beberapa saat ke depan untuk waktu yang agak lama. Alasan saya menonton ini kembali, tentu saja Nam Gung Min. Saya pikir saya ga akan menemukan ia memainkan peran ini di beberapa judul drama yang ia mainkan.

OVERALL
Poin : 6/10

Seperti yang saya tulis di atas, drama yang di adaptasi dari manga/manhwa ga selalu mirip dengan karya aslinya. Dan dengan melihat betapa berantakannya drama ini, saya malah penasaran dengan manhwanya, seperti apa karya aslinya. Sayangnya belum ada terjemahan dalam Indonesia maupun Inggrisnya. Saya juga tidak menemukan website atau blog yang memberikan terjemahan manhwa ini. Saya cukup yakin ada cerita berbeda di karya aslinya. 

Contoh hal yang buat saya penasaran adalah hubungan antara Choi Moo Gak dan Yeom Mi. Dalam drama dijelaskan Oh Cho Rim dimana ia cemburu dengan kedekatan Choi Moo Gak dan Yeom Mi. Tapi saya ga melihat ada kedekatan itu selain hubungan kerja. Dan ketika saya melihat cover baik manhwa maupun dramanya yang cuma menyorot 4 karakter termasuk Choi Moo Gak dan Yeom Mi, membuat saya yakin ada cerita berbeda di antara mereka di dalam manhwanya.


Buat saya, drama ini bukan drama yang sangat bagus. Tapi soal ide cerita, drama ini punya keunikannya sendiri. Meskipun tidak dikembangkan dengan baik, tapi drama ini memberikan pesonanya sendiri. Saya pikir di drama ini Nam Gung Min adalah bintangnya.

Jika kalian menyukai romance, drama ini bisa dibilang cukup manis. Tapi jangan mencari kesempurnaan di thriller dan misterinya. Karena di drama ini sendiri juga ga sempurna. Drama ini lebih condong ke arah romance ketimbang di misterinya. Jadi nikmati aja romancenya, dan saya yakin kalian akan cukup terhibur.



..:: Yeon Ni ::..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar